Selasa, 02 Desember 2014


Tugas I Psikologi Manajemen

A.       PENGANTAR
1.    Pengertian manajemen
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran atau goals secara efektif(tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan) dan efisien (tugas dilakukan berkesesuaian dengan baik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sebelumnya).
Kemudian, definisi manajemen menurut George R. Terry adalah, suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Dr. Sp. Siagian, manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, manajemen merupakan suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan, pengkoordinasian dengan menggunakan SDM atau prasana lain, demi memperoleh suatu hasil yang efektif dan efisien dari tujuan yang telah disepakati bersama kelompok atau organisasi.

2.    Pengertian Kepemimpinan
            Definisi kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003), yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Menurut George R. Terry, kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Sutarto, kepemimpinan merupakan rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan merupakan kemampuan khusus seseorang dalam mempengaruhi dan mengarahkan tingkah laku orang lain atau bawahan agar bersedia berbuat sesuatu secara suka rela atau tanpa terpaksa.

   B.   PERENCANAAN PENETAPAN MANAJEMEN
         1.      Pengertian perencanaan
Definisi perencanaan menurut Deacon, yaitu upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat  pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Alexander mengungkapkan, perencanaan adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukakan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Sedangkan menurut Steiner, perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan asdas kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, perencanaan merupakan serangkaian hal-hal paling “penting” yang disusun dan dipersiapkan sebelum melakukan suatu kegiatan. Seperti; mengetahui batasan-batasan dari sasaran, strategi pencapaian, batasan kebijakan, bahkan batasan terhadap siapa yang melakukan kegiatan, agar kegiatan tersebut lebih dekat dengan keberhasilan.

2.   Langkah-langkah penyusunan perencanaan dalam manajemen jelaskan
      Setelah menjelaskan pengertian perencanaan dalam manajemen, berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun perencanaan, yaitu:
a.    Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Bisa dikatakan sebagai tahap awal sebelum melakukan rencana kegiatan.
b.    Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan. Maksudnya pada tahap ini seseorang perancang harus membuka wawasannya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan-kemungkinan yang akan menghambat terlaksananya kegiatan, serta pembagian tanggung jawab terhadap pelaksana kegiatan (job descrption atau job specification)
c.    Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan; Melakukan eksplorasi terhadap data-data yang dibutuhkan terkait kegiatan yang akan dilakukan.
d.   Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan. Maksudnya memberikan arahan  kepada semua pihak pelaksana sebelum melakukan kegiatan tersebut.
e.    Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaiamana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan. Maksudnya menentukan cara atau metode yang cocok untuk kegiatan tersebut.

3.      Manfaat perencanaan dalam manajemen
      Dari sini, akan disebutkan pula dari manfaat perencanaan yang efektif dan efisien, yaitu:
a.     Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama.
b.     Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
c.     Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
d.     Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga para pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

4.      Jenis-jenis perencanaan organisasi
            Menurut Robbins dan Coulter, perencanaan memiliki dua macam bentuk:
a.      Rencana formal
Adalah rencana tertulis yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu dan merupakan rencana bersama anggota korporasi. Ditujukan untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan untuk tujuan bersama sebuah organisasi dan perusahaan.
b.      Rencana informal
Adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Rencana informal ini biasanya mencakup pada kemampuan anggota dalam hubungannya dengan seorang manager. Maksudnya tidak tertulis disini adalah rencana yang tidak ada dalam ADRT (anggaran dasar rumah tangga) sebuah perusahaan atau organisasi. Rencana ini bersifat tidak tetap hanya berada pada kondisi tertentu saja.

Sedangkan dilihat dari struktural jenjang manajemen, jenis perencanaan dibagi menjadi tiga jenjang, yaitu:
a.    Perencanaan jenjang atas (top-level). 
Di jenjang ini, perencanaan lebih bersifat strategis, yaitu memberi petunjuk umum, merumuskan tujuan, mengambil keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian, dan bersifat menyeluruh. Perencanaan jenjang atas lebih menekankan pada tujuan jangka panjang dari perusahaan. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab manajemen puncak.
b.      Perencanaan jenjang menengah (middle-level): 
Pada jenjang ini, perencanaan lebih bersifat admistratif menyangkut cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat dilaksanakan. Perencanaan jenjang menengah menjadi tanggung jawab manajemen menengah (madya).
c.       Perencanaan jenjang bawah (low-level): 
Pada jenjang ini, perencanaan lebih memfokuskan untuk menghasilkan sehingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional. Perencanaan jenjang bawah menjadi tanggung jawab manajemen pelaksana.

          C.    PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN
1.      Pengertian struktur organisasi
      Sebelum menjelaskan pengertian struktur organisasi, ada baiknya mengenali terlebih dahulu inti dari pengertian organisasi. Menurut Husaeri Priatna, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non-fisik.
         Sedangkan yang dimaksud dengan struktur organisasi menurut Stephen P. Robbins adalah, suatu struktur organisasi yang menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, serta mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti.
      Jadi, Struktur organisasi adalah suatu cara agar aktivitas dari organisasi bisa dibagikan kepada anggota kelompok lain, sehingga menimbulkan peran hubungan kerjasama yang baik antar anggota kelompok.

2.      Contoh struktur organisasi dlm suatu perusahaan.



3.      Jelaskan pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen yg meliputi - Struktur formal - Struktur informal
      Seperti yang sudah dikemukakan di atas, bahwa organisasi merupakan wujud dari aktivitas pembagian tugas kepada anggota kelompok, sehingga menimbulkan kerjasama dan kekompakan. Dengan demikian, manajemen membutuhkan pembagian-pembagian tugas pada anggota kelompok, agar suatu tugas atau kegiatan dapat berjalan sesuai dengan tujuan karena adanya kerjasama dan saling bergantung satu sama lain. Begitu pula dengan apa yang terjadi pada pengorganisasian yang bersifat formal (resmi/ dalam kegiatan perusahan) maupun informal (tidak resmi/ di luar lingkup perusahaan). Masing-masing membutuhkan adanya organ-organ yang saling bekerjasama demi mencapai tujuan bersama.

4.      Manfaat dan kerugian dari struktur dan divisional
      Manfaat dari pembagian yang terstruktur adalah berfokus pada efektifitas dan efisiensi tugas direktur utama. Karena menajer divisi yang telah dipilih dapat membantu pemantauan langsung kegiatan di lapangan kerja serta bertanggung jawab terhadap hasil kerja karyawan perusahaan, tanpa harus direktur utama yang memantaunya langsung.

5.      Kerugian dari struktur dan divisional
      Penambahan biaya terhadap sumber daya yang ada.
       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar