Rabu, 25 April 2012

Aliran Humanistik dan Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat

A. Penjelasan singkat tentang manusia dari Tiga aliran

   Airan Humanistik dalam melihat perkembangan manusia jauh lebih dalam dibandingkan aliran Behavioristik dan Psikoanalisa. Mereka meyakini bahwa manusai adalah unik dalam segala hal, bukan saja memandang manusia sebagai mesin yang mengikuti hukum-hukum (penerima stimulus-stimulus biologis), dan manusia bukan di lihat dari segi penyakit kejiwaan saja (neurotis dan psikosis), melainkan yang bisa mengembangkan seluruh potensi-potensi yang ada dalam dirinya. seperti menentukan sendiri pekerjaannya, mencari pasangan, dll. (di luar takdir tuhan), maupun menentukan kepribadian sehat yang diinginkannya.

B. Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat 
   Allport tidak meyakini bahwa orang-orang yang sehat dan matang dikontrol oleh kekuatan-kekuatan alam bawah sadar (kekuatan yang tidak bisa dilihat atau dipengaruhi). Ia menganggap orang-orang yang terbebas dari pengaruh kekuatan alam bawah sadarlah yang disebut orang yang sehat. Ia juga menganggap, orang yang neurotis berjalan dalam genggaman konflik-konflik masa lalu yang tanpa di sadarinya, dan kepribadian yang sehat berjalan pada jalur yang berbeda. Dari sini ia menyimpulkan bahwa manusia yang sehat memiliki tujuan kearah masa depan yang belum pernah terpenuhi.

Proprium
  Kata propriate berasal dari kata proprium yang berarti konsep “diri”. Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium ialah untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati mungkin. Bisa juga menunjuk kepada sesuatu yang unik dalam diri seseorang (penentuan keunikan diri seseorang dilihat dari “diri”). Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut bersatu dalam saatu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat diri ini. Timbulnya proprium menjadikan syarat untuk suatu kepribadian yang sehat.

Tujuh Kriteria Kematangan menurut Allport

 a) Perluasan Perasaan Diri
Maksudnya setiap orang orang harus memiliki pandangan yang luas yang menjangkau banyak hal. Dalam segala aktivitas, yang tidak hanya berpusat pada diri sendiri, melainkan untuk orang banyak. Yang di sebut juga “partisipasi otentik”.

b) Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Orang yang sehat mampu mengendalikan rasa cinta terhadap orang lain. Ada perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat. Orang yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya, dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya.

c) Keamanan Emosional
Hal ini dinilai dari kualitas diri seseorang. Orang yang yang sehat mampu menerima segala kekurangan yang mereka miliki tanpa harus menyerah dengan keadan, dan mampu mengontrol emosinya, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Kualitas lain dari keamana emosional adalah ” sabar terhadap kekecewaan ”. Orang yang sehat akan sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.

d) Persepsi realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak membuat-buat kehidupan realitasnya. Apa yang mereka rasakan adalah kenyataannya.

e) Keterampilan dan Tugas
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti penting dan memberikan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan bermanfaat.

 f) Pemahaman Diri
pemahamn diri maksudnya, seseorang harus mammpu mengenali dirinya sendiri. Karena orang yang sehat selalu terbuka dengan orang lain, dan berinteraksi dengannya. Maka dari itu perlu memahami diri sendiri untuk bisa di terima orang lain dan lingkungan, agar tidak terjadi kekacauan batin.

g) Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, seperti yang sudah di kemukakan di atas. Menurut Allport nilai-nilai sangat penting bagi perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis. sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak kedalam masa dewasa.

Sumber : Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius

Rabu, 04 April 2012

APAKAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI ITU ?

Pengertian komunikasi

Dilihat dari sejarahnya, memang komunikasi dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Tiga diantaranya adalah Kurt Lewin; adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Paul Lazarsfeld; peneliti ilmu komunikasi yang banyak dipengaruhi Sigmund Freud (bapak psikodiagnostik). Carl I. Hovland; adalah seorang doktor psikologi.

Telah banyak dibuat definisi komunikasi. Komunikasi dalam kerangka psikologi behaviourisme adalah sebagai usaha menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal, saat lambang-lambang tersebut bertindak sebagai stimulus.

Dalam kamus psikologi, Dictionary of Behavioral Science menyebutkan beberapa pengertian komunikasi:

1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.

2. (Teori komunikasi). Proses yang di lakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan sinyal yang di sampaikan.

3. (k. Lewin). Pengaruh satu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan dengan wilayah lain.

Dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, sistem, dan organisme. Kata komunikasi
sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.

Psikologi juga tertarik pada komunikasi di antara individu; bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu yang lain. Psikologi bahkan meneliti lambang-lambang yang disampaikan. Penelitian ini menimbulkan ilmu blasteran antara psikologi dan linguistik, dinamakan psikolinguistik.

Dalam dunia psikoterapi, dikenal metode baru, yaitu : komunikasi terapeutik, pasien dihadapkan pada situasi dan pertukaran pesan yang dapat menimbulkan hubungan sosial yang bermanfaat. Komunikasi terapeutik memandang gangguan jiwa berasal dari ketidakmampuan seseorang dalam berkomunikasi atau mengungkapkan dirinya sendiri. Jadi, meluruskan jiwa seseorang diperoleh dari bagaimana cara ia meluruskan komunikasi seseorang.

Ada suatu kisah unik mengenai gangguan komunikasi ini. Di tahun1970, California, sebut saja G. Pada saat itu G berumur 13 tahun. Ia seorang yang tak pandai berkomuikasi dan tidak mampu mengungkapkan dirinya. saat di temui di rumah sakit, ia membisu, kepandaiannya tidak berbeda dengan anak yang berusia satu tahun. Ditemukannya G mengundang rasa ingin tahu para psikolog, linguis, neurolog, pakar perkembangan otak. G tidak pernah di beri kesempatan oleh orang tuanya untuk berkomunikasi. Ayah G bunuh diri saat di introgasi oleh petugas hukum. Ibunya tidak berani membela G begitu juga kakaknya, setiap hari G berada dalam kurungan besi yang di buat ayahnya sendiri, kaki tangan G di ikat oleh sang ayah. Apabila kakak atau ibunya memberi makan kepada G selalu berbisik pelan karena takut kepada ayahnya. Dan G pun akhirnya tidak pernah mendengar orang bercakap-cakap.

Kisah ini menjadi penting untuk kita, untuk menunjukkan dua hal. Pertama, komunikasi amat penting untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kedua, komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.

Sumber :

Rakhmad, Jalaludin., 2009 “Psikologi Komunikas”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Apa Itu Kelahiran Ganda?

Pembuahan (fertilization) adalah proses dimana sperma dan ovum sel seks atau gamet laki-laki dan perempuan bersatu untuk menciptakan sel tunggal yang disebut zigot, yang kemudian menggandakan diri berulang kali dengan pembelahan sel untuk membuat semua sel yang akhirnya menjadi bayi.

Pada kelahiran ganda, terjadi melalui dua cara. Cara yang paling umum terjadi adalah tubuh ibu memproduksi dua ovum dalam jangka waktu yang berdekatan, lalu dua ovum tersebut di buahi. Dan hasilnya adalah kembar dizigotik, berarti dua (kembar sepusat). Cara kedua adalah saat satu ovum yang sudah dibuahi terbelah menjadi dua. Dan bayi-bayi dihasilkan dari proses itu disebut kembar monozigotik, berarti satu (kembar identik). Apabila ada kembar tiga, dan sebagainya berarti merupakan hasil dari salah satu proses ini atau gabungan dari keduanya.

Kembar monozigotik memiliki karakteristik bawaan yang sama dan berjenis kelamin sama. Tetapi karena perbedaan pengalaman, dan sebagainya. Mereka cenderung berbeada dalam hal tempramen (gaya hidup dalam memandang dan bereaksi terhadap situasi). Dan kembar dizigotikmemiliki bawaan yang kurang sama atau kakak adik pada uumnya dan berjenis kelamin sama atau bisa juga berbeda.

Dua faktor yang yang mempengaruhi meningkatnya kelahiran ganda adalah: pertama, tren masa muda yang menunda memiliki anak. Dan kedua, karena meningkatnya penggunaan obat-obat penyubur, yang meningkatkan ovulasi dan membantu reproduksi seperti pembuahan in vitro (pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita), yang cenderung dimanfaatkan oleh perempuan berusia lebih tua. (Martin et al., 2005).

Meledaknya angka kelahiran ganda, terutama kembar tiga atau lebih, memunculkan kekhawatiran, karena kelahiran ganda berkaitan dengan meningkatnya resiko; komplikasi masa kehamilan, kelahiran prematur, berat badan minim saat lahir, dan kecacatan atau kematian bayi. Namun ada sisi baiknya, proporsi prosedur artifisial yang melibatkan embrio sebanyak tiga atau lebih menurun atau berkurang.

Sumber :
Papalia F. O., 2009 “Human Development” Perkembangan Manusia; buku 1 edisi 10, Salemba Humanika, Jakarta.

Pemahaman dalam Membaca Cepat

Kecepatan dalam membaca di tentukan oleh frekusensi membaca. Jika sering membaca, orang tentu akan semakin terampil karena secara otomatis terlatih menggunakan kebiasaan membaca. Sebaliknya, jika jarang atau bahkan tidak pernah membaca, untuk memahami suatu bacaan atau suatu paragraf sangatlah sulit.

Yang harus dilakukan adalah menemukan ide pokoknya (inti bacaan yang sedang dibaca). Karena ide pokok sulit diketahui, perlu membaca semua teks secara hati-hati. Jika ide pokok sudah di temukan, kita bisa menambah kecepatan dalam membaca.

Rumus menghitung kecepatan membaca cepat ada dua cara:

1. KM = KB : (SM : 60) x (PI : 100) kpm
KM : kecepatan membaca
KB : jumlah kata dalam wacana
SM : waktu yang diperlukan untuk membaca (dalam hitungan detik)
PI : skor pemahaman isi bacaan
Kpm : kata per menit

2. Rumus untuk menghitung kecepatan membaca pada prinsipnya adalah jumlah kata yang dibaca, dibagi waktu yang dibutuhkan untuk membaca. Jika kecepatan membaca diandaikan A, dan jumlah kata yang dibaca adalah B, dan waktu yang dibutuhkan untuk membaca adalah C, maka rumusnya menjadi.

A = (B : C) x 60 detik (1 menit) = ….kpm (kata per menit)

Lakukanlah test membaca cepat. Dan hitunglah berapa lama kita mampu memahami dan melatih membaca.

Semoga bermanfaat…

Sumber :

Tatang. A, Maman, Nenden L. A., Susilawati E., 2009 “Bahasa Indonesiaku Bahasa Negriku 2” untuk kelas XI SMA dan MA Program Studi IPA/IPS; Platinum. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.