Rabu, 21 Maret 2012

Kepribadian Sehat Menurut Alport, Sejarah Singkat Perkembangan kesehatan mental, Perkembangan Menurut Freud dan Erikson, Pribadi yang sehat

A. Kepribadian Sehat Menurut Alport

Alport tidak menggambarkan perkembangan kepribadian kepada tingkat-tingkat yang jelas, seperti halnya perkembangan diri. Hanya saja teori kepribadian sehat menurut alport adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong kedepan oleh suatu visi dan misi itu mempersatuakan kepribadiannya serta membawa nya melewati tantangan demi tantangan yang terus bertambah.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an (self hood).
1. Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga.
2. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran.
3. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.

Ia mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego, namun ia berusaha keras menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai pelaku atau penggerak kepribadian.
Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi diri dalam seluruh bidang kepribadian.

B. Sejarah Singkat Perkembangan kesehatan mental

Kesehatan mental belum jelas mengenai sejarah perkembangannya. karena kesehatan mental bukanlah masalah fisik yang mudah diteliti dan terlihat. Berbeda dengan ganguan fisik yang mudah diketahui ,orang yang mempunyai gangguan mental sering tidak terlihat mengalami gangguan mental. Sehari-hari orang sering menganggap hal yang biasa, bukan sebagai gangguan.

Saat ini belum ada perhatian yang serius mengenai kesehatan mental. Beragamnya tingkat pendidikan dan terbatasnya pengetahuan tentang perilaku manusia membuat semua orang tidak mengenali gangguan mental orang-orang disekitarnya.
Gangguan Mental Sebelum Dianggap Sebagai Penyakit

Sekitar tahun 1600-1692. Di Amerika, pandangan masyarakatnya saat itu masih menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah mereka orang yang dimasuki oleh roh-roh. Setelah itu, barulah mendapatkan pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir atau dirasuki setan. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.

Gangguan Mental Setelah Dianggap Sebagai Penyakit

- Tahun 1724
Seorang pendeta bernama Cotton Mather, mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan penyakit kejiwaan dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.

- Tahun 1812
Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu engacara mula-mula yang menangani masalah penanganan scara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Diseases of the Mind. Ini merupakan buku teks psikiati Amerika pertama.

- Tahun 1918
Asosiasi Psikoanalisa Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon untuk pelatihan psikoanalisa.

- Tahun 1980
Mulai terbentuknya perawatan yang berencana pada rumah sakit, dengan perawatan standar untuk penderita sakit mental.

C. PERKEMBANGAN MENURUT FREUD DAN ERIKSON

PERKEMBANGAN MENURUT FREUD:
• Tahap Oral. (mulut)
• Tahap Anal. (kemaluan)
• Tahap phalic. (super ego aktif dan berkembang)
• Tahap Latency (masa berkembangnya kecerdasan)
• Tahap Genital (masa berkembangnya kedewasaan)

PERKEMBANGAN MENURUT ERIKSON:
1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Ketidak percayaan).
Terjadi dari mulai lahir sampai usia 12-18 bulan. Bayi mengembangkan perasaan nyaman dengan lingkungan atau suatu situasi yang menimbulkan rasa percaya.

2. Autonomy vs Shame and Doubt (Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu-ragu).
Terjadi pada periode perkembangan masa bermain (12-18 bulan hingga 3 tahun). Anak mempelajari apakah yang diharapkan dari dirinya, apakah kewajiban – kewajiban dan hak – haknya disertai apakah pembatasan – pembatasan yang dikenakan pada dirinya, terhadap rasa malu anak di hadapan orang lain dapat menumbuhkan pribadi pemalu dan ragu – ragu yang bersifat menetap.

3. Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Rasa Bersalah).
Terjadi pada periode perkembanganmasa awal anak-anak (tahun pertama pra-sekolah 3-6 tahun). Anak mulai mengasah kemampuan dalam berkreativitas atau membantu anak untuk melaksanakan tugasnya, dan jika tidak membantu atau tidak peduli, maka anak akan tumbuh sebagai pribadi yang selalu takut salah dan tidak ingin mencoba sesuatu yang baru.

4. Industry vs Inferiority (Tekun vs Rasa Rendah Diri).
Terjadi pada periode perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak (tahun- tahun sekolah, 6 tahun–pubertas). Masa awal anak-anak yang penuh imajinasi, ketika anak-anak tertarik pada bagaimana sesuatu diciptakan & bagaimana sesuatu itu bekerja. Orang tua atau guru memberikan antusiasme pada daya tarik anak pada kegiatannya, untuk mendorong bangkitnya rasa tekun anak / siswa. Yang berbahaya pada tahap ini adalah perasaan tidak kompeten dan tidak produktif, dikarenakan kurangnya kepercayaan diri.

5. Ego-Identity vs Role Confusion (Identitas Diri vs Kekacauan Peran).
Terjadi pada periode perkembangan masa remaja 12 -20 tahun. Mulai merasakan bahwa ia adalah manusia unik. Mulai menyadari sifat – sifat yang melekat pada dirinya sendiri, seperti aneka kesukaan dan ketidaksukaannya, tujuan – tujuan yang dikejarnya di masa depan kekuatan dan hasrat untuk mengontrol nasibnya sendiri. Masa ini cocok untuk kariernya .

6. Intimacy vs Isolation (Keintiman vs Pengasingan).
Terjadi pada periode perkembangan masa awal dewasa (20-24 tahun). masa ini menumbuhkan kemampuan dan kesediaan meleburkan diri dengan diri orang lain, tanpa merasa takut merugi atau kehilangan sesuatu yang ada pada dirinya yang disebut Intimasi. Ketidak mampuan bersosial, serta akrab dapat menimbulkan hubungan sosial yang hampa dan terisolasi atau menutup diri.

7. Generativity vs Stagnation (Perluasan vs Stagnasi).
Ditandai jika individu mulai menunjukkan perhatiannya terhadap apa yang dihasilkan, keturunan, produk – produk, ide – ide, dan keadaan masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan generasi – generasi mendatang adalah merupakan hal yang positif. Sebaliknya, apabila generativitas lemah atau tidak diungkapkan maka kepribadian akan mundur dan mengalami pemiskinan serta stagnasi.

8. Integrity vs Despair (Integritas dan Kekecewaan).
Terjadi pada periode perkembangan masa akhir dewasa (60 tahunan). Masa ini menunjukkan positif, jika memiliki kepribadian yang bulat utuh yang ditandai sikap bijaksana, rasa puas terhadap masa hidupnya dan tidak takut menghadapi kematian. Apabila kepribadian yang pecah selalu menunjukkan pribadi yang penuh keraguan, akan merasa gagal dan selalu dibayangi kematian.

D. Pribadi yang sehat

Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku yang berbeda-beda dari setiap individu. Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong kedepan oleh suatu visi dan misi itu mempersatuakan kepribadiannya serta membawanya melewati tantangan demi tantangan.

Siswanto. 2006. Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta: Andi
Schultz, Duane. 1991. Psikiologi Pertumbuhan, model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius
Hall, Calvin. S. dan Gardner Lindzney.1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta:Kanisius

Kepribadian Sehat Menurut Alport, Sejarah Singkat Perkembangan kesehatan mental

A. Kepribadian Sehat Menurut Alport
Alport tidak menggambarkan perkembangan kepribadian kepada tingkat-tingkat yang jelas, seperti halnya perkembangan diri. Hanya saja teori kepribadian sehat menurut alport adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong kedepan oleh suatu visi dan misi itu mempersatuakan kepribadiannya serta membawa nya melewati tantangan demi tantangan yang terus bertambah.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an (self hood).
1. Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga.
2. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran.
3. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.

Ia mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego, namun ia berusaha keras menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai pelaku atau penggerak kepribadian.
Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi diri dalam seluruh bidang kepribadian.

B. Sejarah Singkat Perkembangan kesehatan mental
Kesehatan mental belum jelas mengenai sejarah perkembangannya. karena kesehatan mental bukanlah masalah fisik yang mudah diteliti dan terlihat. Berbeda dengan ganguan fisik yang mudah diketahui ,orang yang mempunyai gangguan mental sering tidak terlihat mengalami gangguan mental. Sehari-hari orang sering menganggap hal yang biasa, bukan sebagai gangguan.
Saat ini belum ada perhatian yang serius mengenai kesehatan mental. Beragamnya tingkat pendidikan dan terbatasnya pengetahuan tentang perilaku manusia membuat semua orang tidak mengenali gangguan mental orang-orang disekitarnya.

Gangguan Mental Sebelum Dianggap Sebagai Penyakit

Sekitar tahun 1600-1692. Di Amerika, pandangan masyarakatnya saat itu masih menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah mereka orang yang dimasuki oleh roh-roh. Setelah itu, barulah mendapatkan pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir atau dirasuki setan. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.

Gangguan Mental Setelah Dianggap Sebagai Penyakit

- Tahun 1724
Seorang pendeta bernama Cotton Mather, mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan penyakit kejiwaan dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.

- Tahun 1812
Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu engacara mula-mula yang menangani masalah penanganan scara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Diseases of the Mind. Ini merupakan buku teks psikiati Amerika pertama.

- Tahun 1918
Asosiasi Psikoanalisa Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon untuk pelatihan psikoanalisa.

- Tahun 1980
Mulai terbentuknya perawatan yang berencana pada rumah sakit, dengan perawatan standar untuk penderita sakit mental.

Siswanto. 2006. Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta: Andi

Schultz, Duane. 1991. Psikiologi Pertumbuhan, model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius

Hall, Calvin. S. dan Gardner Lindzney.1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta:Kanisius